Home » » Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Selasa, 25 Juni 2013 | 0 komentar

Buletin edisi pertama

Oleh: Feby Armal

Pada umumnya, sebuah organisasi hanya menilai kinerja mereka berdasarkan aspek keuangan. Sedangkan faktor penggunaan teknologi dan sistem informasi, penerapan budaya organisasi dan sistem manajemen mutu seringkali diabaikan. Teknologi Informasi (TI) adalah faktor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen yang timbul. Komunikasi bermedia komputer dasawarsa ini memegang peranan sentral dalam transformasi organisasi, dan kini lagi-lagi sendi kehidupan manusia sangat dipermudah dengan adanya kemajuan teknologi tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan amatlah besar terutama dalam tatanan suatu sistem organisasi. Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang baru maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang didukung oleh TI yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Rumah sakit di mana pasien dirawat, peguruan tinggi tempat mahasiswa menuntut ilmu, bank tempat nasabah menabung, dan negara atau daerah tempat masyarakat tinggal merupakan bentuk dari organisasi yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya untuk menyadari, berpikir dan merasakan hubungan dengan masalah tersebut.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. Budaya merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para anggota organisasi berperilaku. Sebagai ilustrasi, orang bisa saja sangat mampu dan efisien tanpa tergantung pada orang lain, tetapi perilakunya tidak sesuai dengan budaya organisasi. Dengan demikian, organisasi pasti memiliki budaya, dan budaya tersebut akan menentukan organisasi tersebut akan bisa sukses dalam jangka panjang atau tidak.

Begitu pentingnya pengaruh teknologi terhadap budaya dalam organisasi sehingga banyak organisasi akhir-akhir ini telah mengakui dan menyadari bahwa teknologi dan budaya dapat memberikan warna tersendiri dalam hubungan antar anggota di dalam organisasi serta sendi kehidupan anggota organisasi. Pembangunan Teknologi Informasi organisasi dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana organisasi, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi organisasi itu sendiri. Budaya juga dipandang sebagai variabel independen yang mempengaruhi perilaku anggota guna meningkatkan kinerja mereka dan organisasi. Jika budaya itu telah melembaga di dalam organisasi, maka pengorganisasi dan pengendalian atas anggota-anggotanya akan lebih mudah untuk dikontrol sebagaimana individu mengontrol dirinya sendiri.

Akhirnya setiap orang yang tertarik pada wilayah dan isu-isu lain di sekitar media komunikasi baru dan organisasi, harus melihat pada teknologi keputusan kelompok yang didukung komputer, pemrosesan informasi dan hubungannya dengan rancangan organisasi, kesempatan baru bagi komunikasi organisasi, dan analisis jaringan komunikasi.


 "Penulis adalah Ketua Bidang Media Dan Informasi HMI Komfak Tarbiyah Uin Sunan Kalijaga”. Periode 2012/2013.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
: