Home » » Sejarah Hmi

Sejarah Hmi

Sabtu, 24 November 2012 | 3komentar

 
Latar  Belakang Pendirian

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) didirikan Lafran Pane pada tahun 1947 dengan dasar keprihatinan atas kondisi umat Islam yang terpecah ke berbagai aliran keagamaan dan politik, serta terjebak dalam kebodohan dan kemiskinan. Saat itu, umat Islam di Indonesia terbagi dalam tiga golongan, yaitu golongan alim ulama yang menjalankan agama sesuai ajaran Nabi, golongan alim ulama yang terpengaruh mistik serta golongan yang berusaha menyesuaikan ajaran Islam dengan kehidupan nyata bangsa Indonesia. Golongan ketiga merupakan kelompok terkecil karena menurut Pane, saat itu agama Islam belum dipelajari secara mendalam. Selain itu, pendidikan dan mahasiswa juga dipengaruhi unsur dan sistem pendidikan  Barat  yang mengarah pada sekularisme.

 Untuk menuntaskan permasalahan itu, perlu ada suatu organisasi yang mewadahi mahasiswa (Islam) sebagai insan akademik bernafaskan Islam untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Penegasan HMI sebagai gerakan intelektual tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI yang bertujuan, menjadikan kadernya (mahasiswa Islam) sebagai insan akademis dan pengabdi yang mendorong cita-cita untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur dalam ridho Allah SWT.

  Pertentangan pada awal pendirian HMI yang menganggap Lafran Pane memecah belah mahasiswa ditanggapi Pane dengan mendatangkan penceramah untuk menyadarkan mahasiswa akan perlunya gagasan meningkatkan kesadaran ideologi, politik dan organisasi kepada mahasiswa Islam. Gerakan intelektual yang dilakukan HMI berfungsi merumuskan strategi-strategi  yang  diperlukan dalam  berbagai aspek kehidupan.


HMI lahir dari kalangan mahasiswa yang memahami situasi dan kondisi bangsa Indonesia dan juga keadaan Islam pada saat itu. HMI berawal dari sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi STI—yang sekarang berubah jadi UII—yang dipelopori oleh Lafran Pane, seorang nasionalis muslim. Pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan 13 Rabiul Awal 1366 H, dari sebuah ruang kelas STI, Lafran Pane dan 14 orang mahasiswa- mahasiswi mendeklarasikan organisasi mahasiswa yang berlandaskan Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam atau disingkat HMI.

 Ideologi

   Misi keislaman dan kebangsaan HMI, pada masa orde lama sejatinya ialah ideologi yang menyerang kolonialisme (penjajah) dan memusuhi komunisme. Ideologi ini kemudian berubah bentuk ketika direproduksi secara intelektual melalui isu-isu; keislaman, keindonesiaan, kemodernan dan sekularisasi yang menjadi tema aktual di era pembangunan. Kemunculan cendekiawan  muslim bercorak moderat di  masa itu lebih didorong pada upaya mendamaikan hubungan negara dengan agama(Islam) dalam rangka mempertahankan stabilitas ekonomi-politik orde baru. Walaupun HMI bernafaskan Islam, ia tidak berniat mendirikan negara Islam. Sejak awal pendiriannya pun HMI tidak menolak Pancasila, bahkan HMI bertekad mewujudkan nilai-nilai Pancasila di dalam kegiatannya. Hal ini disebabkan HMI memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi serta Islam dan Pancasila tidak pernah dipertentangkan karena belum adanya larangan untuk menggunakan Islam sebagai dasar organisasi. Tri komitmennya yang terkenal, ”keislaman, keindonesiaan,kemahasiswaan” membuat HMI tidak terjebak pada fanatisme agama secara sempit namun juga menanamkan nilai nasionalisme pada tiap kadernya. Pada awal pendiriannya, HMI juga merupakan satu-satunya organisasi mahasiswa yang independen saat itu, yang melakukan perannya sebagai organisasi kader dan perjuangan.
  
BERDIRINYA HMI

A. Deklarasi Berdirinya HMI

HMI lahir dari kalangan mahasiswa yang memahami situasi dan kondisi bangsa Indonesia dan juga keadaan Islam pada saat itu. HMI berawal dari sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi STI—yang sekarang berubah jadi UII—yang dipelopori oleh Lafran Pane, seorang nasionalis muslim. Pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan 13 Rabiul Awal 1366 H, dari sebuah ruang kelas STI, Lafran Pane dan 14 orang mahasiswa- mahasiswi mendeklarasikan organisasi mahasiswa yang berlandaskan Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam atau disingkat HMI.
B. Di sekitar kelahiran HMI 

Tujuan HMI ketika pertama berdiri  :

-Mempertahankan negara RI dan mempertinggi derajat rakyat indonesia.
-Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam

Tujuan HMI saat ini: 

Terbinanya mahasiswa islam menjadi insan ulil albab yang Turut bertanggung jawab  atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi oleh allah swt

Karakteristik HMI : ( karakteristik :sesuatu yang sejak awal berdirinya sudah melekat)

  • Berasaskan Islam ,dan bersumber pada Al Qur'an serta As Sunah
  • Berwawasan keindonesiaan dan kebangsaan
  • Bertujuan, terbinanya lima kualitas insan cita
  • Bersifat independen
  • Berstatus sebagai organisasi mahasiswa
  • Berfungsi sebagai organisasi kader
  • Berperan sebagai organisasi perjuangan.
  • Bertugas sebagai sumber insansi pembangunan bangsa.
  • Berkedudukan sebagai organisasi modernis.

C. Tokoh-tokoh Pemula HMI 



Pemrakarsa/pendiri HMI adalah Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan Husein, Maisssaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zainah, M. Anwar, Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb Razak, Toha Mashudi dan Badron Hadi.

D. Faktor Penghambat

Faktor pendukung berdirinya HMI antara lain: Posisi dan arti kota Yogya saat itu, yaitu sebagai ibu kota negara, pusat pergerakan Islam, Pusat kebudayaan, dan berada di tengah pulau Jawa. Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa. Dan adanya tuntutan kemerdekaan bangsa Indonesia. Faktor Penghambat berdirinya HMI antara lain:  PMY (Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta), GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia), PII (Pelajar Islam Indonesia)  


Share this article :

3 komentar:

  1. @HMI Korkom UII: trima kasih, silahkan baca postingan lainnya

    @ghefure abdoel: itu uda aku perbarui lg postingannya..

    BalasHapus

 
: